Tuesday, August 7, 2012

[Haibun] Linden Blossom


 

Setiap hari seusai kerja, dan hampir setahun lamanya aku bersepeda menuju rumah melewati sepanjang tepi sungai. Perjalanan menyita waktu 15 menit itu memang sudah menjadi favorit ruteku. Serasa nyaman, juga menyenangkan. Dengan bersepeda kadang aku bisa berhenti sejenak duduk santai di bangku taman, di antara pohon-pohon besar tepi sungai. Bahkan diwaktu musim dingin pun aku tetap menyempatkan diri untuk sekedar melepas lelah sembari menikmati panorama di seberang sungai.

Ada beberapa pemandangan yang bisa dilihat, selain Gereja kuno, gedung tua sekolah Gymnasium tapi juga monumen Gubernur Jenderal kejam "van heutsz". Setiap kali aku melewati lokasi monumen itu, selalu membuatku bertambah stres berat karena benci dan geram mengingat kembali sejarah riwayat sosok keji itu di zaman penjajahan Belanda . Maka tak pernah aku memilih bangku mengarah panorama yang ada pemandangan monumen itu... Untuk mengetahui tentang van Heutsz, silahkan click:  http://tamanhaikumiryanti.blogspot.nl/2010/09/esai-jendral-kejam-dari-belanda.html

Menjelang musim semi aku tetap bersepeda meluncur sepanjang jalan sungai, bernama Pieter Lastmankade. Di pohon-pohon besar kuncup daun mulai menghiasi dahan dan ranting. Dan, sampai awal musim panas hiasan daum-daun muda terlihat semakin marak kilau berwarna. Namun, di tempat yang sama pada rute perjalananku itu, sejak awal Juli selalu tercium harum semerbak bunga   ..sayangnya aku tak mengetahui jenis bunga apa yang memiliki keharuman itu, lantaran di sekitar taman-taman rumah sepanjang kiri-kanan sungai ada beraneka ragam bunga bermekaran

Suatu hari aku bersepeda melewati jalan tepi sungai yang sama, saat itu pancaran sang surya menyengat di cuaca musim panas. Sesampainya aku di tempat lokasi harum bunga itu, tiba-tiba aku melihat seseorang sedang menyibukan diri di halaman rumahnya. Segera aku berhenti bersepeda kemudian menyapa orang itu dan bertanya: "apakah anda juga memiliki pohon bunga yang harum semerbak itu? " Dengan senyum ramah ia menunjuk ke arah pohon besar sekitar taman pesisir sungai..pandangan mataku mengikuti arah petunjuk ibu jarinya.

Akan tetapi aku merasa aneh, lalu aku menoleh ke orang itu. Aku tak mengerti maksudnya, mengapa ia tersenyum ramah sembari menunjuk ke arah tiga pohon besar itu. Dan, untuk ke dua kalinya aku bertanya:
 "Maksudmu pohon besar yang mana memberi harum semerbak?"
" itu loh pohon di antara dua pohon..." jawabnya seraya menunjuk kembali ke arah pohon tertinggi di antara dua pohon besar lainnya. Dengan sorotan sinar matahari terlihat pohon tinggi itu memancar kilau bening kekuningan. Aku terperangah memandang pohon besar ketinggian hampir 35 meter itu. Seperti terhipnotis aku terus melihat pohonnya...entah berapa lama aku berdiri terpaku menatap pohon besar dan tegap menjulang tinggi ke langit biru.
"hampiri pohon itu, lihatlah dari dekat..akan kau saksikan sendiri begitu banyak bunga menghiasi dahan dan ranting..."
" Oooh...ya...betul...tapi .. apa aku boleh tau nama pohon itu..."
" Linden Blossom"
" Linden Blossom...? bukankah itu nama teh yang biasa kita minum sehari-hari? Berapa kira-kira usia pohon itu?"  tanyaku yang masih terheran-heran dan penasaran seraya membatin tidak percaya mendengar jawaban orang itu
" Aaah..aku ndak tau usianya..yang jelas pohon itu jauh lebih tua dari aku" jawabnya dengan senyum sedikit tertawa.

Segera aku meninggalkan orang itu, berjalan menuntun sepedaku menghampiri pohon besar itu. Sesampainya aku di pohon Linden serta merta aku melepaskan sepedaku, serta merta merangkulnya dengan ke dua tanganku..seketika  terbersit pula dalam ingatanku pada 22 tahun yang lalu. Kenangan lama, teringat kembali pada sosok teman kuliahku, yang setiap hari membawa teh Linden Blossom untuk kami. Saat itu kami sedang melakukan aksi Mogok Makan di Beursplein - Amsterdam, memprotes penolakan eksekusi terhadap 6 tapol korban KUDETA Militer 1965/66.

Kini aku pun baru menyadarinya, bahwasanya wujud pohon Linden yang memiliki bunga berwarna putih kekuningan,  selain memberikan harum semerbak, tetapi juga menjadi konsumsi minuman teh berkhasiat buat manusia, pula sekaligus membangkitkan kenangan pahit masa lalu, yang tak pernah mampu kulupakan...

Harum semerbak
Mengusik ingatanku
Kenangan pahit
Peristiwa berdarah
Menuntut kebenaran

MiRa - Amsterdam, 06 Agustus 2012



http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information about Coup d'etat '65click: http://www.progind.net/  
List of books, click:  http://sastrapembebasan.wordpress.com/

No comments:

Post a Comment