Saturday, July 12, 2014

Rawan Kecurangan Pemilihan Presiden 2014

                       

Sampai tgl 22 juli mendatang Indonesia sedang mengalami Rawan Kecurangan Pemilihan Presiden 2014. Ini karena PraHara nr. 1 masih saja belom mau merelakan atau menerima kenyataan hasil penghitungan suara sementara pilpres tgl. 7 juli lalu. Pihak kubu nr. 1 tetap melakukan aksi gerilya alias memiliki agenda tersembunyi untuk pemenangannya di pilpres 2014.

Secara liciknya pihak kubu nr. 1 tetap berusaha mempengaruhi publik umum di Indonesia, dengan melalui mesin propaganda media pers, tv, selebaran gelap dll. Yang paling berbahaya pada momen hari H pilpres 2014, yang seketika kubu nr. 1 meluncurkan amunisi "quick count tandingan" sebagai senjata ampuhnya untuk mengalihkan perhatian rakyat yang sudah menyoblos JKWJK nr.2, untuk diarahkan ke keraguannya terhadap pihak yang akan berhak menang dalam pilpres 2014.

Juga, sementara itu pihak kubu nr. 1 terus bereaksi offensif memanfaatkan momentum pencitraan quick count abal-abalnya melalui alat mesin propagandanya. Bersamaan waktunya mereka pun mengerahkan pasukannya secara diam-diam menggerakan usaha-usaha sabotase, memanipulasi penghitungan surat suara pemilih di tingkat TPS lokal, terutama di lokasi tempat-tempat kotak suara yang susah di jangkau oleh para relawan TIMSES JKWJK. Untuk itu saya setuju dengan seruan TIMSES JKWJK untuk tetap fokus dan berkosentrasi penuh dalam mengerahkan pengawalan maupun pengawasan proses penghitungan surat suara di KPU dari tingkat daerah sampai di pusat.

Akan banyak macam yang beragam cara-cara licik dan jahat bisa dilakukan dari pihak kubu nr.1. Mereka bisa beli semuanya yang mereka inginkan untuk supaya bisa mencapai kemenangan pilpres 2014. Dan, mereka akan trus berusaha sampai titik darah penghabisan melakukan kecurangan di setiap TPS. Maka kasus "quick-count abal-abal" versi kubu nr. 1 selayaknya dibongkar kebohongannya sampai tuntas dan harus digugat sampai ke ranah hukum. Jangan ragu dan patah semangat, ingat KPK sudah meluncurkan WARNING untuk KPU-Bawaslu: "Jangan Main-main, KPK Tidak Tidur" Dengan pernyataan tersebut, berarti KPK sudah mengendus adanya kecurangan pilpres 2014.

Tetap semangat Menuju Indonesia Hebat! Salam Revolusi Mental dari Amsterdam.



WARNING KPK untuk KPU - Bawaslu, click here:
http://nasional.kompas.com/read/2014/07/10/20402451/.Warning.KPK.untuk.KPU-Bawaslu.Jangan.Main-main.KPK.Tidak.Tidur.?fb_action_ids=668336476568466&fb_action_types=og.shares

Bukti proposal abal-abal lembaga survey senilai 8 miliar, click here:
http://celotehpemilu.com/terbongkar-inilah-proposal-puskaptis-senilai-8-miliar-yang-ditolak-jokowi/

Tuesday, June 24, 2014

Jalan Bareng Mendukung Revolusi Mental




Kita Harus Menang Total
Dukung Revolusi Mental
Salam Dua Jari
Jangan lupa pilih Jokowi

Jalan bareng bersama Jokowi di Jakarta
https://www.youtube.com/watch?v=gizQp4wrAIw&feature=youtu.be

Jalan Bareng Bersama Pendukung JKW4P di Amsterdam, 21 Juni 2014
Rute: Monument Pembebasan di Dam square - Monument Patung Multatuli di Singel - Monument Rumah Yatim Piatu di Amsterdam Museum - Vondelpark.

Mengapa kami memilih Jokowi - Jusuf Kalla?  

Pemilihan Presiden Republik Indonesia telah diambang pintu. Tanggal 9 Juli 2014 rakyat Indonesia akan memilih presiden dan wakil peresidennya. Pada hari ini, tanggal 21 Juni 2014, kami Anggota Paguyuban Pendukung Jokowi dan JK di Eropa yang saat ini berkumpul di Amsterdam, menyatakan akan memilih Joko Widodo (JKW) dan Jusuf Kalla (JK) menjadi pimpinan Negara dan Bangsa Indonesia

Alasan kami mendukung Jokowi dan JK untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia adalah:

1. Karena kami menilai Jokowi memiliki rekam jejak yang baik, tidak terlibat dalam KKN maupun pelanggaran HAM serta seorang pekerja keras. Dia adalah seorang pemimpin yang lahir dari rakyat dan berjuang untuk rakyat. Kami percaya bahwa Jokowi dan JK mampu menangani persoalan rakyat Indonesia yang sedang mengalami masa suram yang kelam.

2. Karena kami percaya Jokowi dan JK mampu mengatasi persoalan Kemiskinan struktural akibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang semakin merajalela dan melakukan penegakan hukum sehingga pada masa mendatang tidak ada lagi hukum yang tajam ke bawah tapi tumpul ke atas.

3. Karena menurut kami Jokowi sudah membuktikan apa yang dikatakannya dalam tindakan yang nyata dan tidak sekedar retorika belaka. Menurut kami program-program yang dicanangkan oleh Jokowi dan JK sangat realistis dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

4. Kami percaya bahwa Jokowi dan JK mampu mengembangkan bidang ekonomi kreatif yang seperti yang mereka canangkan tanpa meninggalkan falsafah Bhineka Tunggal Ika yang menjunjung tinggi pluralisme.

5. Karena kami percaya program Jokowi dan JK menuju Indonesia Hebat di bidang pendidikan, kesehatan dan penciptaan lapangan kerja, serta revolusi mental termasuk pembangunan etos kerja dapat membantu meningkatkan kemakmuran rakyat.

Mari kita sukseskan Pilpres 2014 dengan memilih JKW dan JK. Sebagai perantau di Luar Negeri mari kita tunjukkan martabat Bangsa, kegembiraan dan kejujujuran hati nurani kita dengan memilih calon pemimpin yang baik untuk menuju Indonesia Hebat!. Seperti dinyatakan Jokowi: “Pilpres adalah sebuah pemilihan yang bermartabat, tanpa kecurangan dan harus kita tunjukkan sebagai kegembiraan politik, bukan sebuah ketakutan,”

Sekali Merdeka, Tetap Merdeka,


Salam dua jari


Paguyuban Pendukung JOKOWI JK Eropa By Wahyu
Paguyuban Pendukung JOKOWI JK Eropa By Wahyu



Paguyuban Pendukung JOKOWI JK Eropa By Wahyu
Paguyuban Pendukung JOKOWI _ JK ikut memeriahkan Ulang Tahun JOKOWI yg ke 53. 21 Juni 2014 di Amsterdam. Koordinator : Mira Kusuma, Nonce Yuli…

Preview by Yahoo



Memeriahkan H U T JOKOWI di Amsterdam Up 1 By Wahyu
Memeriahkan H U T JOKOWI di Amsterdam Up 1 By Wahyu



Memeriahkan H U T JOKOWI di Amsterdam Up 1 By Wahyu
Suasana yg sangat meriah di Amsterdam Para Sahabat PAGUYUBAN PENDUKUNG JOKOWI - JK. Ikut Merayakan H.U.T Jokowi yg ke 53. Teri…

Preview by Yahoo



Paguyuban Pendukung JOKOWI JK Eropa Up2 By Wahyu
Paguyuban Pendukung JOKOWI JK Eropa Up2 By Wahyu



Paguyuban Pendukung JOKOWI JK Eropa Up2 B…
Tak Ketinggalan Warga Eropa Bersatu Padu dlm wadah Paguyuban Pendukung JOKOWI - JK. Suatu Bukti bahwa Rakyat Menghendaki Calon Presiden Kita adal…

Preview by Yahoo

Saturday, May 17, 2014

Tiada Daya Merindukanmu: Untuk kawanku ORTU

Tiada Daya Merindukanmu
: Untuk kawanku ORTU

jika kupejamkan mataku, seakan kau hadir disini
kau menatapku, lalu tersenyum dan menyapaku
katamu: "semuanya baik, walau waktu berhenti"

kehadiranmu, membuatku tenang dan merasa nyaman
kau telah meyakinkanku, berani mengutarakan yang diinginkan

Ketika kau ada, aku punya kawan
sejak awal kau selalu ada, dan siap hadir tanpa pamrih
setelah kepergianmu, tak seorangpun yang kukenal
karena tak seorang pun sepertimu, yang tau tentang diriku

sejenak mata terpejam, bermimpi sebuah keinginan
untuk kembali ke saat ini, tanpa kehadiran?


MiRa - Amsterdam, 17 Mei 2014

Tuesday, May 13, 2014

Kebenaran untuk Kemanusiaan

Air di parit mengalir
ke sungai lalu ke laut
namun, nilai nominasi
pada musim paceklik
kering kerontang, tercekik

lalu, seperti apa kemiskinan itu
dan, apakah perampasan kekayaan
yang kau miliki atas nama kebesaran Tuhan

Aku mempertanyakan
dimana kebenaran
dari kebohongan, yang
kau nyatakan benar

Dan, tetap mempertanyakan
mengapa masih terus terjadi
yang besar bertambah besar
yang kecil menjadi lebih kecil

Jika pena tak lagi menuliskan
cerita yang ada dalam pikiran
maka tersirat kata tak bermakna

Dalam bait puisi yang disuarakan
tergerus pada alur kisah disonansi
maka tak menyentuh hatinurani

Ada susunan kata-kata usang
yang tak seorangpun menghiraukan
walau puisi kebenaran untuk kemanusiaan

Aku mempertanyakan
akan mengarah kemana
susunan rangkaian kata-kata
yang dinyatakannya, mengapa
terhenti membisu di keheningan

Masih mencekam di kuburan massal
dan, aku tetap mempertanyakannya
dimanakah kebenaran yang benar

Ada kasak-kusuk kemunafikan manusia
yang selaras dengan kehidupan hipokrisi
cepat atau lambat kejahatan akan terungkap

MiRa - Amsterdam, 13 Mei 2014






Monday, May 12, 2014

Acara Pembacaan Puisi di Rumah Mawie Ananda Jonie

Dalam rangka merayakan Ulang Tahun penyair Mawie Ananta Jonie ke 74 tahun di kota Almere diadakan acara hari Pembacaan Puisi di rumah Pak Mawie. Acara yang diadakan pada hari sabtu, 10 Mei 2014 itu, dimaksud pula untuk memperingati 50 tahun Pak Mawie di Luar negeri sebagai penyair eksil Indonesia di Belanda 

Pak Mawie lahir pada tanggal 5 Mei 1940 di Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat, Indonesia.  Sejak tahun 1990 beliau bersama istri dan dua putranya bermukim di kota Almere, yang kemudian pak Mawie bekerja di Biro Sport dan Rekreasi. Pada usia 65 tahun beliau mendapat pensiun pegawai negeri di Belanda. 

Acara Pembacaan Puisi yang dihadiri lebih dari 20 orang itu, diadakan oleh Stichting Perhimpunan Dokumentasi Indonesia (PERDOI) dan Yayasan Sejarah dan Budaya (YSBI). Acara tersebut di awali dengan kata pengantar oleh ketua YSBI, bernama K. Soelardjo, kemudian Sarmadji (Perdoi) membacakan  bagian dari karya tulisan buku Mawie Ananta Jonie, berjudul: “Anak Minang itu ke Peking”.

Pertama, pembacaan puisi oleh mantan Dosen Sastra Rusia dari Universitas Leiden Agus Salim, berjudul “Museum Perang”, “Bukit Tinggi” dan “Medan”. Kemudian disusul oleh, penyair Heri Latief dengan 3 karya puisinya “Budak Melayu”, “Balada sepiring nasi tempe” dan “Sepuluh tahun reformasi Basi”. Dini Setyowati sebagai korban peristiwa Tragedi Nasional 1965/66 generasi ke dua trurut membacakan  karya puisinya berjudul  “Wisma Kebun Nanas” dan  “Burung Rajawali”.

Sementara hamparan angin menderu yang mengiringi hujan rintik di plataran rumah Mawie Ananta Jonie, tak mengurangi rasa kebersamaan antar sesama yang hadir. Bahkan suasana acara di rumah Pak Mawie menjadi lebih hangat dan ceria ketika penulis Asahan Aidit membacakan puisi satirenya berjudul “Begitu Banyak Yang sudah Berlalu”.  Pula, memberi inspirasi pencerahan bagi yang hadir saat penulis, penyair dan pendiri Sanggar Bumi Tarung Koeslan Budiman membacakan karya puisi Li Tai Po, berjudul  “Di bawah Terang bulan Minum Anggur sendirian”. Setelah itu Ibu Melia  membacakan karya puisi Mawie Ananta Jonie  yang kemudian disertai penjelasan oleh Lily, isteri saudara Mawie.

Saya pun turut serta membacakan puisi karya penyair Lekra Sabar Anantaguna, berjudul “Kecapi Terali Besi” dan “Di Depan Senayan”. Dan, akhir dari acara pembacaan puisi, penyair Chalik Hamid membacakan karya puisinya penyair muda Banyu Bening, berjudul “Romansa di Kebun Tebu” dan karya puisinya sendiri, berjudul “Kuburan Kami ada Dimana-mana” .

Sebagai penutupan acara pembacaan puisi penyair Mawie Ananta Jonie menyatakan kebahagiannya dan terharu serta mengucapkan terimakasih atas kesediaan kawan-kawannya yang hadir untuk berkumpul bersama merayakan Ulang Tahunnya yang ke 74 tahun.

MiRa - Amsterdam, 11 Mei 2014


foto bersama di pelataran rumah Mawie Ananta Jonie
foto bersama di pelataran rumah Mawie Ananta Jonie
 
Chalik Hamid (membaca puisi),Asahan Aidit, Roeslan Budiman

Monday, May 5, 2014

Pejuang Indonesia Melawan Fasisme Jerman di Belanda


Tanggal 5 Mei adalah hari peringatan Pembebasan Rakyat Belanda dari pendudukan rezim Fasis Hitler. 5 tahun lamanya (1940-1945) rakyat Belanda mengalami penderitaan, kesengsaraan dan kelaparan sehingga mengakibatkan banyak korban kematian. Bahkan mereka menyebutnya sebagai masa perang melawan fasisme Jerman, karena hampir semua lapisan masyarakat, termasuk warga Indonesia di Belanda, ketika itu turut berjuang melawan pendudukan rezim fasis Hitler.

Kekuasaan rezim Fasis Hitler di Jerman sejak tahun 1933 sampai 1945 dikenal sangat kejam dan sadis terhadap suku etnis Yahudi maupun terhadap lawan-lawan politiknya di Europa. Dan, tak terkecuali di Belanda telah memakan korban kematian terbesar di sepanjang abad 20, walau banyak pula yang menunjukan keberpihakannya pada kekuasaan pemerintah rezim Fasis Hitler. Total korban kematian di Belanda berjumlah 102 000 orang dari jumlah penduduknya sekitar  9 juta orang.

Antara tahun 1940 sampai 1945 rezim Fasis Jerman menduduki Belanda. Pada masa itu, banyak pula warga Indonesia turut serta dalam perjuangannya melawan Fasisme Jerman di Belanda, a.l. dari kalangan akademisi, mahasiswa, wartawan, kaum pekerja di pabrik dan awak kapal, bahkan kaum pekerja perempuan rumah tangga pun turut serta andil dalam perjuangannya, yang terhimpun dalam berbagai organisasi, seperti Perhimpunan Indonesia (PI),  "Roepi" dan "Soerapati" dibawah pimpinan Irawan Soejono.  Kegiatan aktivisme kelompok orang-orang Indonesia ada di berbagai kota di Belanda, dan terpusat di Amsterdam dan Leiden.


Jalan Irawan Soejono  - OSDORP, Amsterdam Oud Zuid  
Nama jalan sebagai penghargaan tanda jasa beliau aktif berjuang
melawan pendudukan rejim Fasis Hitler    
di Belanda '40 - '45 




Beberapa kegiatan jurnalistik yang aktip di media bawah tanah,mereka pun membantu dalam penyebaran publikasi maupun pendistribusian media jurnal Indonesia, bernama majalah  "Feiten" (Fakta). Juga, di beberapa  Majalah ( = jurnal ) Belanda, a.l. di De Vrije Pers, De Vrijheid, Vrij Nederland. Ada pula yang bekerjasama dengan beberapa media journal dari beberapa partai eksis di Belanda, seperti majalah De Waarheid (CPN), Parool (Partai Buruh) dan Trouw (Partai Kristen Demokrat) . Melalui majalah tersebut mereka mencoba untuk membangkitkan semangat perlawanan di Belanda melawan fasisme.

Adapun orang-orang Indonesia yang mengambil bagian dalam gerakan bawah tanah (perjuangan fisik ) dilakukan bersama para pejuang Belanda melawan fasisme, seperti  membantu dalam memberi fasilitas persembunyian atau perlindungan di rumahnya, melakukan sabotase dan kerja spionase, membuat pemalsuan dokumen, melakukan serangan2 terhadap lembaga distribusi melalui cara perjuangan fisik bawah tanah, dll

Pusat latihan militer di Leiden diadakan di ruang bawah tanah sebuah pabrik wol. Pos pasukan komando dan para editor media 'De Bevrijding' (Pembebasan) bertempat di rumah Nazir Datoek Pamontjak dan Hadiono Koesoemo Oetoyo, yang disebut sebagai pusat operasi bawah tanah. Diantaranya, perlawanan di Rotterdam di bawah komando T. Jusuf Muda Dalam, didapat kiriman persenjataannya dari Leiden, misalnya kebutuhan, seperti senapan mesin, pistol, granat dan amunisi . Sepeda adalah sarana transportasi dan pengangkutan persenjataan satu-satunya, dengan menghindari  celah rute pengontrolan ketat dari  Pos-pos Kontrol pemeriksaan militer Jerman.

100 Orang Indonesia meninggal

Walau perlawanan warga Indonesia ketika itu dilakukan sangat hati-hati, namun ada pula orang-orang yang tidak beruntung . Mereka tertangkap, disiksa dan dimasukkan ke dalam penjara atau bahkan diangkut ke kamp konsentrasi . Dan mereka tidak pernah kembali ! Begitu pula bernasib buruk bagi orang2 Indonesia yang ketika itu tidak turut serta dalam perjuangan melawan militer fasisme, telah pula menjadi korban tawanan perang . Orang Indonesia Biasa - non - aktivis yang tertangkap kemudian dijebloskan dalam penjara di Vught , Scheveningen, Amsterdam dll. Bahkan, tak sedikit pula yang mati, karena mengalami kelaparan, penyakit TBC atau sebagai akibat penyiksaan fisik karena mereka tidak memberikan informasi yang diinginkan oleh kaum fasisten. Sekitar 100 orang Indonesia hilang atau meninggal dunia selama periode pendudukan fasisme Jerman di Belanda. Pada masa itu jumlah penduduk warga Indonesia di Belanda kurang -lebih 800 orang.

Pada paska pendudukan rezim Fasisme Jerman, Pemerintah Belanda telah memberi penghargaan dan tanda jasa kepahlawanan ke orang-orang Indonesia yang turut berjuang melawan Fasisme, dan beberapa orang yang berjasa itu telah pula mendapat kepercayaan serta dipilih oleh rakyat Belanda untuk menduduki posisi penting dalam pemerintahan Belanda. Misalnya,   Mr R. M. Soejono , ayah dari yang dibunuh bernama Irawan, adalah seorang menteri dalam pemerintahan Belanda di pengasingan - Inggris . R. M. Setiadjit menjadi anggota Dewan Penasihat Agung ilegalitas - Belanda, kemudian juga menjadi anggota DPR - Belanda . Soenito dipilih sebagai anggota Dewan Penasehat Nasional Belanda, Rustam Effendi dipilih menjadi anggota DPR.

Daftar nama pemimpin PI lainnya, yang perlu di ingat dan di kenang atas jasa2nya dalam perjuangan melawan fasisme Jerman:  P. Loebis , Sidartawan , Djajeng Pratomo , Moen Soendaroe , Dradjat Doerma Keswara , Poetiray , Kajat , Hamid dan Bima Jodjana . Dan, jangan lupa seorang mahasiswa Irawan Soejono  sebagai anggota Pasukan dalam negeri Belanda,  yang pada 13 Januari 1945 ditembak di jalan di kota Leiden oleh seorang tentara SS  Ia ditembak mati ketika ia sedang memindahkan mesin stensil yang baru selesai mencetak pamflet,.Korban lain yang kita tidak akan dilupakan adalah : Makatita , Latuparisa , Mas Soemitro , Ds Max Wignyosoehardjo , dan Annie Manusama.

Wawancara Herman Keppy dengan Iwan Faiman


slametfaiman
Kiri bawah: Slamet Faiman (sebelah kanannya: M.Hatta)

Raden Slamet Faiman ( Karang Anjer, 3 September 1909 - Amsterdam,10 September 1985) adalah seorang nasionalis yang aktip di Perhimpunan Indonesia dan aktivis komunis. Pada masa perang ia tinggal di Van Eeghenlaan 4 di Amsterdam . Anaknya Iwan mengatakan : " Sejak sebelum masa perang beliau telah aktip dalam kelompok organisasi Indonesia melawan fasisme. saya sendiri memiliki laporan dari Yayasan '40 - '45, dan dalam data tersebut menunjukkan bahwa ayah saya membantu orang2 Yahudi untuk disembunyikan di tempat-tempat persembunyian, juga membantu dalam pembuatan pemalsuan dokumen identitas. Beliaupun pernah pula membantu Irawan Soejono untuk bersembunyi di tempat tinggalnya pada sebelum ia ditembak oleh Jerman. Selain itu ayah saya juga membantu istri orang Indonesia bernama L. Notohadinegoro - Brilleman Ada juga pernyataan dari seorang penulis terkenal bernama Bert Schierbeek, yang , menyatakan bahwa Dick ter Beek memiliki foto ayah saya yang sedang dipindahkan oleh militer fasis."

Klarifikasi tertulis dari Raden Mas Djajeng Pratomo

djajengstenniepratomo
        Djajeng en Stennie Pratomo 


Raden Mas Djajeng Pratomo (Bagan Siapiapi, 22 februari 1914):
"Pada bulan Juni 1941, Sicherheitsdienst (SD) dari kaum nazi mengadakan penggeledahan di berbagai tempat tinggal mahasiswa Indonesia di Leiden. Mereka mencari empat anggota pimpinan dari grup perlawanan Indonesia 'Perhimpunan Indonesia'. Dua di antara mereka tertangkap, yaitu R.M. Sidartawan dan P. Lubis, sedang yang lain dapat meloloskan diri.
Pagi-pagi hari tanggal 18 Januari 1943 SD mengadakan penggeledahan kembali di tempat tinggal orang-orang Indonesia di Den Haag. Mereka menangkap dua orang mahasiswa dan dua orang buruh: R.M. Sundaru, R.M. Djajeng Pratomo, Kajat, dan Hamid. Empat orang tawanan ini diseret dari kamp konsentrasi yang satu ke kamp yang lain: Schoorl, Amersfoort, Vught, Neuengamme, Buchenwald, Oranienburg-Saxenhausen, Dachau. Dua orang dari mereka tewas karena siksasn dan penderitaan di kamp-kamp tsb. Sidartawan di Dachau dan Mun Sundaru di Neuengamme."

Sumber:
 http://www.ravagedigitaal.org/1992/115/Indonesische_115.htm
 http://www.hermankeppy.com/index.php?id=nederlands-indie-tegen-duits-nederland

MiRa - Amsterdam, 05 Mei 2014

Monday, April 21, 2014

[Tanka] Kisah Aktivis 1997-1998

1,
Gelap gulita
Hening mencekam malam
Tersirat kelam
Menjejak masa lalu
penculikan Tim Mawar


2
Kejahatan HAM
Rekam jejak ingatan
Yang mengerikan
Penculikan aktivis
Tanggungjawab prabowo


MiRa - Amsterdam, 21 April 2014

Friday, April 11, 2014

Harapan Menagih Janji

di buffet laci antik
tertumpuk kertas tulisan
merekam jejak perjuangan
demi untuk keadilan sosial

diantara kata kecewa
tertumpu harapan
rakyat bergerak
terpilah pilah

harapan menagih janji,
jiwa tertindas serasa nyeri
pedih bosannya kebohongan,
orbais berjubah demokrasi

harapan menagih janji,
pembebasan dari penjajah
siapa berani berkorban,
melawan perubahan semu

harapan menagih janji,
seiring proses regenerasi
berdialektis mengikuti zaman,
anak bangsa berkontradiksi

harapan menagih janji,
siapa pembela kebenaran
intinya rakyat bosan menanti,
kawan disangka lawan

harapan hanya harapan,
bibir bergincu warna pemilu
rakyat tetap sadar manipulasi,
siapa kawan dan siapa lawan

MiRa - Amsterdam, 11 / 04/  2014


http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
List of books, click:  http://sastrapembebasan.wordpress.com/


Saturday, March 29, 2014

[Haiku] the flower of broken hearts

a broken hearts
only time will tell
to remember how well



MiRa - Amsterdam, 29/03/2014

Tuesday, March 25, 2014

Surat Cinta SBY ke Arab Saudi





Terkait kasus pembebasan bersyarat Satinah, pihak Pemerintah RI sudah menjanjikan untuk menyanggupi membayar lunas uang  kompensasi persyaratan  tuntutan pihak ahli waris korban, yaitu uang  "Penyelesaian Damai (tanazul)" senilai Rp. 25 milyar (10 juta RS). Dan ternyata sampai hari ini, tanggal 25 Maret 2014, pihak pemerintah SBY tidak mau menepati janjinya, melainkan hanya mau membayar kompensasi sejumlah Rp 12 miliar, sehingga hukuman pancung Satinah Binti Jamidi ditetapkan pada tgl. 3 April 2014....

Menurut info berita di situs tempo hari ini, tgl. 25 Maret 2014, http://www.tempo.co/read/news/2014/03/25/173565088/Cegah-Eksekusi-Satinah-SBY-Surati-Raja-Saudi-, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan surat kepada Raja Arab Saudi untuk menunda eksekusi terhadap Satinah, tenaga kerja Indonesia asal Unggaran, Jawa Tengah.....lha ..koq aneh bin ajaib..buat apa SBY kirim surat ke Raja Arab Saudi? bukankah urusannya buka urusan cinta, tapi adalah persoalan kasus hukum dari tuntutan pihak penuntut  ahli waris korban, yang menuntut uang kompensasi terhadap yang dituntut senilai Rp. 25 milyar?

Langkah SBY menulis surat ke Raja Arab Saudi, ibaratnya seperti lebay yang curhat mengiba-iba memohon sang Raja Arab Saudi supaya membantu menangani persoalan eksekusi Satinah. Langkah SBY ini sangat memalukan bangsa dan rakyat Indonesia dimata Hukum Internasional. Sikap presiden RI kita ini sepertinya tidak mengerti, atau bahkan tidak mampu memahami persoalan hukum kenegaraan di negaranya sendiri maupun di negara Arab Saudi. Bukankah adalah tanggungjawab pemerintah SBY yang berkewajiban melindungi warga negaranya yang sedang terkena musibah di negara asing, dalam hal ini melunasi uang kompensasi itu.

Kalau memang pemerintah SBY ini punya hati nurani dan punya rasa tanggungjawab maka buktikanlah dengan sikap dan tindakan niat baiknya buat melindungi warga negaranya yang sedang bernasib buruk...adalah kewajiban pemerintah RI  membayarkan uang kompensasi tersebut dengan cara apapun juga..bukankah pendapatan devisa negara dari TKI "selama semester I-2013 sudah mencapai 3,7 miliar dollar AS? click: http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2013/08/26/tki-penyumbang-devisa-terbesar-587267.html

Solidaritas dana sumbangan dari rakyatnya sudah mencapai RP.103  juta, click: http://www.tempo.co/read/news/2014/03/24/058564927/Dana-Peduli-Satinah-Terkumpul-Rp-103-Juta
Kini, giliran SBY yang seharusnya mengusahakan penyediaan dana dari bujet pendapatan devisa negara dari TKI, yang mencapai 3,7 milyar dollar AS itu, untuk membayar uang kompensasi penuntut hukum ahli waris korban warga Arab Saudi... . atau apakah uang sebesar jumlah tersebut sedang dipakai buat biaya dana kampanye PEMILU 2014 Partai Demokrat dan Capresnya PD?

Selamatkan Satinah dari Hukuman Mati!

MiRa - Amsterdam, 25 Maret 2014

Monday, March 24, 2014

[Haibun] Pemerintah SBY Penipu

Sejak tahun 2009 seorang TKI bernama Satinah Binti Jamidi mengalami pemenjaraan di Gaseem - Arab Saudi. Setahun kemudian, sidang pengadilan wilayah Gaseem memutuskan vonis hukuman mati (qishash) terhadap Satinah atas tuduhan membunuh majikannya secara berencana.

Pada tahun 2011 sidang pengadilan Pusat Saudi Arab memutuskan vonis yang sama, yaitu hukuman mati (qishash) terhadap kasus Satinah, dengan tuduhan membunuh majikan TIDAK secara berencana. Maka dalam keputusan akhir sidang pengadilan pusat tersebut, pihak ahli waris korban mengajukan Penyelesaian Damai (tanazul) senilai  Rp. 25 milyar (10 juta RS) sebagai kompensasi pembebasan tertuduh Satinah dari hukuman mati (qishash). 

Terkait kasus pembebasan bersyarat Satinah, dalam sidang pengadilan pihak Pemerintah RI menyanggupi dan berjanji sampai batas waktu tanggal 14 Desember 2012 membayar kompensasi persyaratan pengajuan tuntutan pihak ahli waris korban, yaitu membayar lunas uang  "Penyelesaian Damai (tanazul)" senilai Rp. 25 milyar (10 juta RS). Namun sampai hari ini, tanggal 24 Maret 2014, pemerintahan SBY hanya berniat membayar kompensasi sejumlah Rp 12 miliar, sehingga hukuman pancung Satinah Binti Jamidi ditetapkan pada tgl. 3 April 2014.

ancaman pancung
pembebasan Satinah
tak tepat janji
pemerintah koruptor
nyawa dipertaruhkan


MiRa - Amsterdam, 24 Maret 2014

Sumber informasi dari:
http://regional.kompas.com/read/2014/03/24/1307514/Putri.Satinah.Harapan.Saya.Pak.Presiden.Bisa.Bantu.Ibu

http://nasional.kompas.com/read/2012/11/30/15325635/TKI.Satinah.Diberi.Waktu.hingga.14.Desember.

Sunday, March 23, 2014

KopDar di Pondok Ningsih

KopDar di Pondok Ningsih

23 March 2014 at 17:10

Menyenangkan kemarin "kopi darat" (KopDar) bersama dua teman Face Book, pula berkenalan dengan beberapa orang yang hadir di salah satu tempat pemukiman Nieuwegein dekat kota Utrecht, juga ada satu orang yang hadir berasal dari Vietnam.

ehm..suasana ramah tamah sesama warga perantauan kali ini bersifat "kekeluargaan", buatku hal unik karena selain acara untuk pembacaan puisi oleh sang penyair cyber Heri Latief, ada diskusi tentang pemilu caleg&capres untuk Indonesia Baru 2014, dan membahas seputar peristiwa sejarah Tragedi Kemanusiaan 1965/66, pula dengan diselingi hidangan jajanan, menu makanan yg eunak&nikmat.

Biasanya, ada kesan2 tersendiri yang kita alami bila hadir dalam pertemuan ramah tamah antar sesama di perantauan, atau mungkin bisa pula menjadi suatu hal yang biasa-biasa saja bagi kebanyakan orang di perantauan. Maka tak heran bila ada seseorang bermukim di perantauan, yang selain punya partner hidup, pula memiliki teman akrab atau lingkungan teman-teman akrab. Lantaran menjalin pertemanan atau keakraban itu mengasyikan dan bisa menjadi hiburan menyenangkan bila punya teman atau sahabat yang bisa dipercaya. Lalu menjadi teman curhat atau bahkan sebagai teman yang bisa ada saling tolong menolong antar sesama perantau. Hal ini mengingat kehidupan rutinitas, berkeluarga dan kontak sosial itu sudah menjadi hakekat kebutuhan manusia dalam hidupnya di perantauan. Dan, tentunya pilihan setiap orang sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan kepentingan selera masing-masing. Orang Belanda menyebutnya "soort zoekt soort". Kebutuhan kontak sosial sejenis "soort zoekt soort" itu memang sudah menjadi tradisi budaya hidup bermasyarakat di Belanda, yang prinsip individualisme sudah menjadi acuan dalam kehidupannya.

Aku sebagai salah satu perantau, yang bermukim di Amsterdam selama hampir 32 tahun, tentunya sudah terbiasa hidup di kota besar dengan langgam budaya kehidupan individualisme. Sejak abad 15 Amsterdam adalah ibukota Nederland, yang memiliki keunikan tersendiri dalam mewarnai kehidupan perkotaan di Belanda. Juga, Amsterdam dikenal sebagai kota pemukiman bangsa asing dari daratan Europa maupun non-Europa. Sejak tahun 2012 kota Amsterdam memiliki jumlah penduduk sebanyak 790.044 orang, dengan jumlah warga asingnya sampai 50,5% dari 117 suku bangsa warga dunia.

Kembali ke suasana ramah tamah di rumah teman facebook di Nieuwegein. Buatku mereka yang hadir itu, selain dua teman yang kukenal lewat facebook, adalah wajah-wajah baru yang sebelumnya tak pernah kukenal. Dari beberapa wajah baru yang hadir itu,  ada dua orang yang tinggalnya tidak jauh dari rumah si yang punya hajat. Salah satu dari tetangganya itu, kira-kira berusia diatas 60 tahun, yang ternyata memberi kesan tersendiri buatku. Entah kenapa dan apa alasannya aku terkesan dengan beliau yang hadir diantara teman-teman usia antara 35 - 55 tahun.

Pertemuan ramah-tamah diawali dengan pembacaan puisi oleh Heri Latief, kemudian ngobrol soal keadaan di Indonesia, membahas pemilu untuk Indonesia Baru 2014 dan juga berdiskusi mengenai sejarah Tragedi Kemanusiaan 1965/66. Suasana ramah-tamah semakin menjadi akrab antar sesama yang hadir, dalam keakraban obrolanyapun menyiratkan kehangatan, yang kemudian terbersit keinginan tauku pada ibu yang berusia diatas 60an itu. Lantas ku tanya ke beliau kapan beliau meninggalkan tanah air. Lalu, jawabnya: "sejak tahun 1965".  Mendengar jawaban tersebut tentunya membuat aku jadi tambah penasaran serta ingin tau kenapa beliau meninggalkan tanah air tahun 1965?  kemudian jawabnya: "saya menikah dengan suami, yang tahun 1963 kembali ke Indonesia dari Suriname, kemudian bulan april 1965 saya&suami pergi merantau, dan bermukim di Suriname sampai tahun 1975. Tanyaku lagi: "Bukankah suriname Merdeka tahun 1975?", lalu jawabnya: "ya, Suriname Merdeka tahun 1975, lantas kami hijrah ke Belanda".

Begitulah sekelumit pengalamanku berkunjung ke salah satu teman facebook di pondok Ningsih - Nieuwegein. Merupakan pertemuan awal menyambut musim semi yang menyenangkan, memberi kesan tersendiri karena bertemu dan berkenalan dengan sesama warga perantauan di Belanda. Terimakasih Ningsih atas kebaikan hatimu, kesediaanmu menyediakan tempat dan makanan yang sedaaap dan nikmaat. Juga, mengucapkan terimakasih buat Regina atas cendolnya yang eunaak..


MiRa, Amsterdam, 23 Maret 2014

Saturday, March 22, 2014

pemilu diambang pintu

janji-janji
begitu indah
mercuasuarnya

surat kabar berkop besar
jaringan alat propaganda pemilu
memperjual-belikan kemiskinan
demi memenangkan kursi mewah

barisan kata-kata
bertinta emas gemerlapan
debat kusir untuk duduk di parlemen
akankah terjangkit penyakit lupa-pikun
atau terlelap tidur mimpi melalang buana
mengatas namakan si penyelamat dunia

ada apa dengan politisi dan peradilan
mereka menghamburkan uang negara
membiarkan penjahat bebas berkeliaran
berjimat aji mumpung ke ranah harapan
lalu, pesta demokrasi siapa yang punya?

MiRa - Amsterdam, 23 Maret 2014

Friday, March 14, 2014

[Tanka] Magnolia Season



warna menawan
nuansa magnolia
bertransformasi


menantang kehidupan
dimusim peralihan 
#
beautiful colors
shades of magnolia
be transformed 


challenging of the life
on transition season 
#
prachtige kleuren
tinten van magnolia
is getransformeerd


uitdagend van het leven
in de overgangsseizoen 
 
MiRa - Amsterdam, 13/03/2014

Tuesday, March 11, 2014

[Tanka] Peringatan

irama syahdu
di kesunyian malam
bermantra rindu
menatap pandang mata
pada rekam ingatan

kehadirannya
intens dalam afeksi
memberi makna
senyum memikat hati
merajut cintakasih

MiRa - Amsterdam, 11/03/2014

Monday, March 10, 2014

Tanka Musim Semi

di teras kafe
secangkir kopi susu
menyambut hening
keakraban semusim
budaya membahana

gairah hidup
menapak masa depan
kebersamaan
afeksi kehidupan
mengikis keresahan


MiRa - Amsterdam, 10/03/2014

Haiku Musim Semi

cerah mentari
mengusik kerinduan
bunga melati

aneka warna
bunga harum semerbak
menebar senyum
dibalik dinding
hening membisu bungkam
jejak berdarah

hati nurani
tak peka mati rasa
tragis sadis

jiwa membara
harapan perubahan
keadilannya


MiRa - Amsterdam, 10/03/2014

Saturday, March 8, 2014

Dari aksi mogok ke Hari Wanita Internasional : 08 Maret 1908 - 08 Maret 2014

Dari aksi mogok ke Hari Wanita Internasional
: 08 Maret 1908 - 08 Maret 2014


Hari ini, sabtu, 08 Maret 2014, Kaum wanita dimanapun berada akan ingat atau turut merayakan Hari Wanita Internasional. Dalam proses sejarah perjuangannya, berawal pada aksi pemogokan buruh wanita tanggal 8 Maret 1908 di industri tekstil di New York. Aksi mogok kerja tersebut disebabkan oleh ketidakpuasan atas kondisi kerja yang buruk . Tuntutan atas perbaikan nasib kaum wanita untuk pemenuhan kebutuhan hidup minimal itu, kemudian dijadikan aksi setiap tahun tanggal 08 Maret, yang disebut " roti dan mawar " sebagai simbol tuntutan "Aksi Damai" di negara kapitalisme.

Pada tanggal 08 Maret 1917, aksi pemogokan massal dan demonstrasi kaum wanita dalam industri tekstil di St Petersburg, menjadi kelanjutan perjuangan dan perlawanan kelas buruh wanita. Pada tahun 1921 , Sekretariat Perempuan Internasional dari Partai Komunis di Uni Soviet memutuskan untuk setiap tahun tanggal 08 Maret dirayakan sebagai Hari Wanita seDunia. Namun pengakuan terhadap Hari Wanita seDunia di negara Eropa Barat-Non Komunis dinilai mengacam pembangunan ekonomi kapitalisme.

Sekitar tahun 60an protes aksi kaum buruh wanita Negara Blok Barat mulai merambah marak. Setiap tahun tanggal 8 maret, kaum pekerja wanita bergolak dalam perjuangan Solidaritas menuntut perbaikan nasibnya, melalui aksi-aksi mogoknya di sektor tekstil pabrik. Sementara itu, pemilik modal pabrik tekstil di negara-negara Industri Blok barat itu, sibuk pula bergerak massal memindahkan lahan pabriknya ke negara-negara bekas jajahannya.

Walau pun kelihatan ada proses peningkatan kesejahteraan kehidupan kaum wanita di negara-negara Industri maju, bukanlah berarti mengurangi karakter keji dan rakusnya sistim kapitalisme. Persoalan ketidakadilan dan diskriminasi, juga tindakan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap kaum pekerja wanita dalam rumah tangga maupun di publik sektor tetap berfungsi eksis. Mekanisme penindasannya terhadap kaum wanita dirasakan semakin menggelobal mendunia.

*Fakta-fakta tentang posisi wanita di mancanegara.
Wanita merupakan 50 % dari populasi dunia . Wanita melakukan 66 % dari semua pekerjaan . Pendapatan pekerja wanita 10 % dari pendapatan dunia . Wanita memiliki 1 % dari seluruh aset global . Dari semua pemimpin dunia 5 % kaum wanita. Dari semua orang miskin di dunia 75 % adalah wanita . Dari semua orang yang buta huruf di dunia, 66 % adalah wanita . Dari semua pengungsi di dunia, 75 % adalah wanita . Dari 150 anggota parlemen di Belanda adalah 36 % wanita. Pendapatan salari wanita Belanda rata-rata 23 % lebih rendah daripada pendapatan pria.

*Sumber: http://www.beleven.org/feest/internationale_vrouwendag

MiRa, AMSTERDAM - 08 Maret 2014

Monday, February 24, 2014

[Haiku] Jelang Pemilu

jelang pemilu
makna debat politik
intrik mengintrik

partai politik
saling gontok-gontokan
menebar fitnah

caleg fanatik
kampanye pencitraan
marak atribut

pemilu caleg
menjarah uang rakyat
wakil koruptor

MiRa - Amsterdam, 24 Februari 2014

Sunday, February 23, 2014

[Haibun] Menanti di Penghujung Maut

ada tantangan
menghadapi hidupnya
yang ditentukan

Secara rasional kita mengetahui, merasakan dan menyadari riwayat hidup manusia.
Perjalanannya tak terelakan mengarah ke tempat tujuan akhir kehidupan.
Ketabahan dan ketegarannya pun tetap dihandalkan dalam hitungan proses waktu yang dinanti. Namun, pilihan arah langkah tak mampu ditentukan menurut selera keinginannya.

Penantian menuai kepedihan dan kegalauan
sejalan dengan penghitungan waktu tak menentu
terasa perih nan nyeri untuk mengalami suatu perpisahan
peluang dalam pertemuan telah memberi makna kebersamaan
lalu, adakah kebahagiaan hari esok di penghujung maut?

Tidak berdaya
diri menolak nasib
ke tempat akhir


MiRa - Amsterdam, 23 Februari 2014

Friday, February 7, 2014

[Haiku] PEMILU

banjir koruptor
politik uang haram
wabah pemilu

partai demokrat
politik nepotisme
konvensi gagal

saling menghujat
berlomba pencitraan
jiwa munafiq


MiRa - Amsterdam, 07 Februari 2014

Wednesday, January 8, 2014

[HAIBUN] Gunung Merapi Murka

letusan panas
kawah gunung merapi
menyembur abu

Api bara meluap ganas
panas membakar terluka memar
menebar debu di atas derita rakyat

Awan kelabu gunung vulkanik
membalut duka lara insani
bencana alam meluluh lantak kehidupan

Kini alam sedang murka
akibat keserakahan manusia
atas kepastian hidup rakus materi

Letusan gunung merapi
menjadi peringatan di bumi pertiwi
lalu siapa peduli rakyat sengsara?

Langit berkabut
Surya berduka cita
Bumi meratap

MiRa - Amsterdam, 08 Januari 2014

Tuesday, January 7, 2014

Kasus Kenaikan Harga Elpiji nonsubsidi sebagai Kejutan Awal Tahun Baru 2014

Kenaikan harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram, yang diberlakukan tanggal 1 Januari 2014 menuai keresahan dan kepanikan masyarakat golongan menengah ke bawah, terutama rakyat miskin papa. see info: http://cardiacku.blogspot.nl/2014/01/masyarakat-resah-akibat-kenaikan-harga.html

Bahkan para pedagang kecil maupun rakyat miskinnya menjadi tak berdaya, see info: http://megapolitan.kompas.com/read/2014/01/05/1402397/Harga.Gas.12.Kg.Naik.Pemilik.Warteg.Tak.Ingin.Rugi

Bila jatah kebutuhan gas elpiji subsidi 3 kg habis di pasar, karena diborong oleh para spekulan atau para konsumen golongan menengahnya, maka kondisi pengusaha kecil terpuruk dan nasib pekerjanya di PHK, see info: http://www.tribunnews.com/regional/2014/01/06/pengusaha-roti-di-tasikmalaya-phk-buruh-karena-harga-gas-12-kg-naik

Dengan adanya keresahan, kepanikan dan ketidakberdayaan masyarakat akibat dirugikan oleh kebijakan pihak penguasa, akhirnya menimbulkan ketegangan sosial, see info:  http://megapolitan.kompas.com/read/2014/01/06/1203235/Protes.Harga.Elpiji.Buruh.DKI.Ancam.Unjuk.Rasa

Pihak oposisi PDIP pun memprotes ke pemerintahannya yang tidak peduli terhadap kepentingan rakyat kecil, sehingga bereaksi keras, serta mengajak rakyat secara nasional untuk protes menolak kenaikan harga Elpiji non subsidi.  see info: http://www.beritasatu.com/nasional/158893-pdip-ajak-rakyat-tolak-kenaikan-elpiji-12-kg.html

Sementara itu tanggapan para politisi elit pendukung rezim SBY sibuk dengan pernyataannya masing-masing. Dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga elpiji nonsubsidi,  maka di jelang pemilu 2014 ini dipakai sebagai anjang promosi kepentingan dirinya dan partainya . Para anggota DPR - masing-masing saling berlomba “pernyataan” guna menarik simpati publik, dan dianggap sebagai pahlawan “anti kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi”.

Para politisi elit tersebut, yang bergabung dalam kongsi kekuasaan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II, yaitu dari Partai Demokrat, Partai Golkar, PKS, PAN, PKB, dan PPP itu, menyikapi seperti lupa diri, atau mungkin sudah keblinger ngiler jabatan politiknya sebagai anggota legislatif. Misalnya, nada pernyataan GOLKAR yang dialamatkan kepada bossnya Partai Demokrat: “…Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pura-pura tidak mengetahui rencana Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kilogram…”, selanjutnya baca info di:  http://nasional.kompas.com/read/2014/01/05/1427019/SBY.Dianggap.Pura-pura.Tak.Tahu.Rencana.Kenaikan.Harga.Elpiji

Presiden SBY dan para menteri KIB jilit II seakan-akan berperan belagak gila, yang menanggapinya seperti pejabat sedang hilang ingatan. Tak heran bila Eva K Sundari, anggota Komisi III dari Fraksi PDIP, berkomentar di media: “Aneh, presiden menyesali naiknya elpiji. Saya baca pagi-pagi kok dia menyesal,” see info http://nonblok.com/ekbiz/energi/item/59057-pdip-heran-presiden-sby-menyesali-kenaikan-harga-gas-elpiji-12-kg?tmpl=component&print=1

Memasuki hari pertama Tahun Baru 2014, merujuk pada kasus kenaikan harga elpiji nonsubsidi. Hal ihwal kejutan awal Tahun Baru 2014  itu, faktanya adalah merugikan kehidupan rumah tangga masyarakat. Pada khususnya rakyat miskin selalu yang menjadi korbannya, bahkan pula dijadikan tumbal antar kepentingan penguasa yang tidak berpihak pada Keadilan Sosial.

Terkait dengan protes penolakan kenaikan harga elpiji nonsubsidi, politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka di Jakarta, Minggu (5/1), menyatakan: “Apabila Pemerintah SBY melanjutkan keputusan politik menaikan harga elpiji, saya mengajak seluruh rakyat bergerak bersama dalam satu barisan perlawanan. Tahun 2014 adalah tahun politik, bukan tahun manipulasi politis atas nama kerugian Pertamina,”

Maka kita tunggu saja hasil protes politisi PDIP, Rieke Diah Pitaloka, semoga  misi aksi perlawanannya bersih dan murni, walhasil sukses untuk membangun proses Keadilan Sosial dan Kesejahteraan Umum bagi seluruh rakyat Indonesia.  Wallahu a’lam bish-shawab.

MiRa, Amsterdam, 6 Januari 2014